Game Imajinasi
Permainan ini kalo ga salah dimainkan di sekolah
waktu pelajaran BK di SMA. Pelajaran yang diam diam paling gue sukai di
sekolah. Mungkin karena factor guru yang ngajar.
Di SMP sebenarnya gue paling males pelajaran BK.
Karena menurut gue ga berguna sama sekali. Wajar kalo gue mikir gitu karena gue
kan masih polos dan unyu-unyu.
Mungkin karena factor guru yang ngajar juga sih.
Guru gue BK gue di SMP. Etdah kalo
ngomong, ga bisa dibedain antara lagi ngomong sama lagi ngeja. Lama bener.
Bahkan kalo misalkan lomba balap membaca sama Azis Gagap masih menang si Azis
Gagap mungkin.
Waktu itu pas pelajaran BK. Si ibu mengatakam supaya
kita relaks terlebih dahulu. Kemudian kita semua disuruh memejamkan mata. Kita
semua disuruh mengkhayal sesuatu yang kita anggap luar biasa. Gue emang
berimajinasi. Tapi malah imajinasi gue berfantasi dengan video 3gp yang ada di
HP gue. Royan fokus royan, fokuss!!!
Setelah itu ibu mengatakan untuk berhenti
berimajinasi. Malah bilang untuk membayangkan sebuah kardus. Tentu kita semua
masih menutup mata.
Kardus yang kosong. Kita membuang semua yang ada di
pikiran kita. Entah itu tentang uang, suatu masalah, atau apalah. Harus dibuang
dan disimpan dalan kardus tesbut. Sampai kardus terisi penuh dan pikiran kita
kosong.
Yang ada dipiran kita hanya gelap. Ibu menyuruh kita
lagi untuk mengkhayalkan bahwa di depan kita ada sebuah layar bioskop yang
besar dan kosong. Kita membayangkan di layar kosong tersebut bahwa kita telah
selasai menonton sebuah film Box Office yang sukses besar. Dan kita melihat
bahwa nama kita ada dan tertulis dalam film tersebut.
Di hitungan ketiga kita semua membuka mata dan
langsung menggambar pada sebuah kertas kosong. Bagaimana nama kita ikut andil
dalam kesuksesan film tersebut.
Gue sendiri mengkhayal kalo gue sebagai sutradara
dalam film tersebut. emang terdengar so
impossible buat kunyuk seperti gue. Tapi disitulah inti dari permainan
ini. kita harus berani untuk bermimpi. Kita harus bisa untuk menjadi orng yang
hebat.
Setelah permainan itu gue merasa kalo gue harus
punya mimpi. Agar hidup gue punya motivasi. Akhirnya gue punya mimpi. Lalu gue
berpikir.
Kadang kita dalam hidup takut untuk bermimpi tinggi.
Entah itu takut dengan kondisi kita saat ini atau takut ditertawakan. Tapi
sebenarnya mimpi itu sebernarnya membuat kita lebih serius menjalani hidup,
karna kita memiliki tujuan dan motivasi menjalani hidup.
Haduh, gue kok sok bijak gini ya. Apa gara gar ague
semalem makan nasi, kan gue biasanya makannya pake dedak.
Oke. Cukup segini aja gue meracau. Gue makan aja pake dedak mau jadi kayak maleo teguh. Tapi
gue punya mimpi dan harapan. Lu gimana sob. Intinya jangan takut untuk
bermimpi. Salam super